Buku Psikologi Perkembangan Hurlock Pdf Free

Posted on by
Buku Psikologi Perkembangan Hurlock Pdf Free

TEORI EMOSI ELIZABETH B. Epson Fx 2175 Driver For Windows 8 32 Bit there. Pengertian Emosi Apakah definisi dari emosi?

Psikologi perkembangan 'ELIZABETH B.HURLOCK edisi 5. Free PDF ebooks (user's guide, manuals, sheets) about Psikologi perkembangan hurlock edisi kelima ready for download.

Apakah sebagian orang mendefinisikan emosi sama seperti perasaan yang mendalam apabila dirasakan? Emosi dan perasaan adalah dua konsep yang berbeda, tetapi perbedaan keduanya tidak dapat dinyatakan secara tegas.

Emosi dan perasaan merupakan gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan tetapi tidak jelas batasannya. Pada suatu saat warna afektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi dapat disebut sebagai emosi. Misalnya, marah yang ditunjukkan dalam bentuk diam. Oleh karena itu, emosi dan perasaan tidak mudah untuk dibedakan. Penggolongan emosi dapat dibedakan menjadi menjadi sebagai berikut: 1.

Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat marah atau sangat takut) menyebabkan aktivitas yang sangat tinggi, sehingga seluruh tubuh diaktivkan, dan dalam keadaan seperti ini sukar untuk menentukan apakah seseorang sedang takut atau sedang marah 2. Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara. Misalnya kalau marah satu orang contohnya dapat gemetar di tempat dan yang lain mungkin memaki atau yang lain lagi mungkin lari dan diam.

Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya didasarkan pada sifat rangsangnya buakan pada keadaan emosinya sendiri. Jadi ’takut’ adalah emosi yang timbul terhadap suatu bahaya dan ’marah’ adalah emosi yang timbul dari suatu yang menjengkelkan. Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan fisik pada seseorang, seperti: a. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona b. Peredaran darah bertambah cepat bila marah c. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut d. Bernapas panjang kalau kecewa e.

Buku Psikologi Perkembangan Hurlock Pdf Free

Pupil mata membesar bila marah f. Air liur mengering bila takut atau tegang g. Bulu roma berdiri kalau takut h. Pencernaan menjadi sakit atau mencret-mencret kalau tegang i. Otot menjadi tegang atau bergetar j. Komposisi darah berubah dan kelenjar-kelenjar lebih aktif Menurut Elizabeth B.

Hurlock (1978:79) reaksi yang menyenangkan pada bayi dapat diperoleh dengan cara mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba, membuat suara keras atau membiarkan bayi menggunakan popok yang basah. Rangsangan ini menimbulkan reaksi emosional berupa tangisan dan ativitas yang kuat. Sebaliknya reaksi yang menyenangkan dapat tampak jelas tatkala bayi menyusui pada ibunya.

Pada umumnya anak kecil lebih emosional daripada orang dewasa karena pada usia ini anak masih relatif muda dan belum dapat mengendalikan emosinya. Anak kecil memiliki perilaku yang sangat memaksa. Mereka hanya mempunyai sedikit kendali dari dorongan hati mereka dan mudah merasa putus asa.

Pada saat anak mencapai usia tiga tahun mereka sudah menumbuhkan beberapa sikap toleransi untuk mengatasi hal tersebut. Mereka juga sudah dapat mengembangkan beberapa sikap pengendalian diri; mereka tidak bereaksi terhadap setiap dorongan hati. Perkembangan emosi berkaitan dengan pengendalian diri, apa yang disukai dan yang tidak disukai..Pada usia dua sampai empat tahun, karakteristik emosi anak muncul pada ledakan amarahnya atau temper tantrums (Elizabeth B. Hurlock, 1978). Anak yang berusia tiga dan empat tahun menyenangi kejutan-kejutan dan juga peristiwa roman. Mereka memerlukan keamanan dengan mengetahui bahwa ada suatu struktur dalam kehidupan sehari-hari. Driver Intel Windows 7 64 Bit more.

Anak yang berusia tiga dan empat tahun juga sudah mulai menunjukkan selera humor. Pada usia lima sampai enam tahun anak mulai matang dan mulai menyadari akibat-akibat dari emosinya. Ekspresi emosi anak dapat berubah secara drastis dan cepat, contohnya baru saja anak menangis tetapi setelah beberapa menit kemudian anak bisa gembira lagi karena mendapatkan hiburan dari orang yang mengendalikan emosinya. Anak-anak yang berusia tujuh dan delapan tahun mulai mencoba kembali untuk memperoleh kendali yang lebih baik lagi dari tanggapan emosional mereka. Mereka mulai menyadari kondisi di dunia dan lebih menaruh perhatian terhadap cerita-cerita baru yang mereka lihat di televisi atau yang mereka dengar dari bahan diskusi orang-orang dewasa.

Anak yang berusia tujuh dan delapan tahun mulai menunjukkan ketekunan di dalam usaha yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka. Ini sering menyebabkan orang tua mereka menjadi kesal dimana ketika anak meminta orang tua untuk melakukan suatu hal secara berulang kali. Pada usia ini anak-anak mengembangkan sikap empati yang lebih memperkenalkan diri kepada orang lain dan juga merasa bersalah ketika mereka melukai orang lain, baik secara fisik ataupun emosional. Mereka mencoba untuk menimbulkan rasa nyaman terhadap keluarga atau teman tanpa diminta untuk melakukannya. Sedangkan pola emosi remaja juga hampir sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.

Jenis emosi yang secara normal sering dialami remaja adalah kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas, cinta, cemburu, kecewa, sedih dan lain-lain. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosi dan pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap emosinya.

Hurlock membagi ciri-ciri emosional remaja dalam dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun. Adapun ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun adalah sebagai berikut: • Cenderung bersikap pemurung. Sebagian disebabkan karena perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual dan sebagiannya lagi karena kebingungannya dalam menghadapi orang dewasa. Karena kemurungan, hal ini dapat memicu terjadinya suasana hati yang depresi yang lebih banyak dialami oleh perempuan. • Ada kalanya bersikap kasar dalam menutupi kekurangannya dalam hal percaya diri • Ledakan-ledakan kemarahan sering terjadi sebagai akibat dari kombinasi ketegangan psikologis, ketidakstabilan biologis dan kelelahan karena bekerja yang terlalu keras atau pola makan yang tidak tepat ataupun tidur yang kurang cukup. • Cenderung berperilaku tidak toleran terhadap orang lain dengan membenarkan pendapatnya sendiri • Mengamati orang tua dan guru secara lebih objektif dan mungkin marah apabila tertipu dengan gaya guru yang bersifat sok tahu. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun adalah sebagai berikut: • Sering memberontak sebagai ekspresi dari perubahan dari masa kanak-kanak ke dewasa • Dengan bertambahnya kebebasan, banyak remaja yang mengalami konflik dengan orang tuanya.

Mereka mengharapkan perhatian, simpati dan nasihat orang tua. • Sering melamun untuk memikirkan masa depannya. Banyak remaja yang tidak dapat mengelola emosinya secara lebih efektif. Sebagai akibatnya mereka rentan mengalami depresi, kemarahan, kurang mampu meregulasi emosinya yang selanjutnya dapat memicu munculnya berbagai masalah seperti kesulitan akademis.

Ciri-ciri emosi yang dapat dibedakan antara emosi anak dan emosi orang dewasa adalah sebagai berikut: Emosi Pada Anak Emosi Pada Orang Dewasa Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat Terlihat lebih hebat dan kuat Terlihat lebih hebat atau kuat Bersifat sementara atau dangkal Lebih lama Lebih sering terjadi Jarang terjadi Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya B. Aspek-aspek Kecerdasan Emosi Hurlock mengatakan bahwa kecerdasan emosioanal adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Kecerdasan emosi adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang yang dapat mengendalikan emosinya, menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Aspek-aspek kecerdasan emosi adalah sebagai berikut: 1. Pengelolaan diri Mengandung arti bagaimana seseorang mengelola diri dan perasaan-perasaan yang dialaminya dan tahan terhadap frustasi.

Kemampuan untuk memotivasi diri Kemampuan ini berguna untuk mencapai tujuan jangka panjang untuk mengatasi setiap kesulitan yang dialami bahkan untul mekegakan kegagalan yang terjadi. Empati Empati ini dibangun dari kesadaran diri dengan memposisikan diri senada, serasa dengan emosi orang lain akan membantu untuk memahami perasaan orang lain tersebut. Keterampilan sosial Merupakan keterampilan yang dapat dipelajari seseorang semenjak kecil mengenai pola-pola berhubungan dengan orang lain. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Sejumlah penelitian tentang emosi menunjukkan bahwa perkembangan emosi terutama bagi remaja sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar ( Hurlock).

Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi. Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan berpikir kritis untuk memahami makna yang sebelumnya tidak dimengerti dan menimbulkan emosi terarah pada satu objek. Demikian pula kemampuan mengingat dan menghapal mempengaruhi reaksi emosional. Dengan demikian remaja menjadi reaktif terhadap rangsangan yang tadinya tidak mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda. Timbulnya Emosi Emosi timbul karena adanya stimuli pembangkit emosi. Dengan demikian emosi bukan peristiwa keseluruhan sampai timbulnya perasaan dan dorongan serta terjadinya sambutan-sambutan fisis dan fisilogis lewat pekerjaan susunan saraf yang berlangsung secara otomatis. Untuk dapat terjadi peristiwa timbulnya emosi, stimuli harus dihubungkan dengan minat dan kehendak.

Sebagai contoh, jika seseorang mengarahkan minatnya terhadap seorang individu, benda atau situasi maka akan terjadilah kemungkinan reaksi potensi emosi sehingga ia distimuli oleh hal-hal tersebut dimana ia menaruh perhatian. Suatu stimuli yang membangkitkan satu emosi tidak dapat menimbulkan emosi yang lainnya dalam waktu yang sama. Tetapi stimuli yang satu itu dapat saja membangkitkan emosi-emosi yang berbeda dan bahkan berlawanan pada waktu-waktu yang berlainan. Bagaimana cara seseorang dalam mengendalikan emosi?

Perkembangan manusia merupakan suatu proses yang terjadi secara alami mulai dari dalam kandungan sampai kepada usia yang lanjut. Perkembangan manusia sebagai satu pribadi oleh beberapa ahli psikologi dibagi dalam tahap-tahap yang berbeda. Namun dalam makalah ini, kelompok kami akan membahas secara khusus tahap-tahap perkembangan manusia berdasarkan pandangan dari Elizabeth B. Hurlock, karena menurut kami pembagian tahap-tahap perkembangannyalah yang diketahui oleh masyarakat secara umum sampai hari ini. Pada periode pranatal ini terdapat enam ciri periode pranatal. Periode ini adalah saat di mana sifat bawaan dan jenis kelamin individu ditentukan; di mana kondisi-kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong atau mengganggu pola perkembangan pranatal; di mana pertumbuhan dan perkembangan secara proporsional lebih besar daripada dalam periode-periode lain. Periode sebelum kelahiran terbagi dalam tiga: periode zigot, yang berlangsung dari pembuahan sampai akhir minggu kedua; periode embrio, dari minggu kedua sampai akhir bulan kedua-menurut perhitungan bulan- dan periode janin yang berlangsung dari akhir bulan kedua sampai kelahiran.

Selain itu ada beberapa hal yang mempengaruhi proses perkembangan di masa pra-natal ini antara lain; pengaruh sinar rontgen yang berlebihan akan mempengaruhi tingkah laku pasca kelahiran, pengaruh dari usaha pengguran dengan obat-obatan akan menyebabkan kecacatan pada diri bayi serta menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan, ketegangan emosi para ibu ketika mengandung mempengaruhi perkembangan berat badan bayi setelah di lahirkan. Periode masa bayi neonatal(baru lahir) mencakup sekitar dua minggu pertama dari kehidupan, yaitu waktu yang diperlukan bayi yang baru lahir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru di luar rahim ibu. Periode ini biasanya dibagi menjadi dua bagian, yang pertama disebut periode partunate yang berlangsung sejak janin keluar dari rahim ibu sampai tali pusar dipotong dan diikat, yang kedua disebut periode neonate sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan. Ada lima ciri penting periode bayi yang baru lahir. Periode ini yang tersingkat dari semua periode perkembangan, merupakan saat penyesuaian diri yang radikal, terhentinya perkembangan, pendahuluan dari perkembangan lebih lanjut, dan periode berbahaya.

Pada masa ini bayi membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lebih dari ibu dan orang-orang terdekat dengannya. Asupan gizi dan air susu ibu (ASI) akan banyak membantu perkembangan bayi itu. Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam tahun, oleh orang tua disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan; oleh para pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah; dan oleh ahli psikologi sebagai prakelompok, penjelajah, atau usia bertanya. Awal masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai pelbagai keterampilan karena anak senang mengulang, hal mana penting untuk belajar keterampilan; anak pemberani dan senang mencoba hal-hal baru; dan karena hanya memiliki beberapa keterampilan maka tidak mengganggu usaha penambahan keterampilan baru. Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai anak mencapai kematangan seksual, yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun bagi anak laki-laki, oleh orang tua disebut sebagai usia yang “menyulitkan”, oleh para pendidik disebut usia “sekolah dasar”, dan oleh ahli psikologi disebut sebagai “usia berkelompok” atau “usia penyesuaian”. Akhir masa kanak-kanak disebut “usia berkelompok” karena anak berminat dalam kegiatan-kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola perilaku, nilai-nilai dan minat anggota-anggotanya, sebagai anggota kelompok, anak sering menolak standar orang tua, mengembangkan sikap menentang lawan jenis dan berprasangka kepada semua yang bukan anggota kelompok. ` Periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja.

Masa ini terjadi pada usia yang berbeda bagi anak laki-laki dan anak perempuan dan bagi individu-individu di dalam tiap kelompok seks. Dalam periode ini ada empat perubahan tubuh yang utama, yaitu perubahan besarnya tubuh, perubahan proporsi tubuh, pertumbuhan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Masa puber disebabkan oleh perubahan-perbahan hormonal yang kejadiannya berbeda karena sulit diawasi. Usia rata-rata perubahan yang dialami pada puber bagi anak perempuan adalah tiga belas tahun dan bagi anak laki-laki empat belas tahun sampai empat belas setengah tahun. Waktu yang diperlukan untuk mengakhiri perubahan masa puber berkisar dari dua sampai empat tahun. Masa remaja, yang berlangsung dari saat individu menjadi matang secara seksual sampai usia delapan belas tahun-usia kematangan yang resmi-dibagi ke dalam awal masa remaja, yang berlangsung sampai usia tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang resmi. Ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat di mana individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistik dan ambang dewasa.

Perubahan sosial yang penting dalam masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilaku sosial yang lebih matang, pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman dan pemimpin dan dalam dukungan sosial. Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa kehidupan, umumnya dibagi atas tiga periode yaitu: masa dewasa dini, dari umur delari dalapanbelas hingga lebih kurang empatpuluh tahun, masa dewasa pertengahan dari kira-kira empatpuluh tahun hingga kurang lebih enampuluh tahun dan masa dewasa akhir atau “usia lanjut” dari enampuluh tahun hingga mati. Masa dewasa dini adalah masa pencarian kemantapan dari masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup baru. Perkembangan masa dewasa ini banyak menghadapi tantangan baik dalam diri maupun juga dari luar diri. Faktor dari dalam diri dapat dilihat dari tingkat percaya diri untuk mempresentasikan sesuatu di tengah-tengah masyarakat. Tantangan dari luar biasa di pengaruhi oleh lingkungan dan faktor-faktor negatif yang ada di sekitarnya. Usia Madya merupakan masa sulit dalam budaya Amerika, maka penyesuaian diri terhadap periode ini sangat bergantung pada nilai yang terbentuk pada awal kehidupan seseorang.

Terdapat 10 karateristik usia madya yang penting, masa ini merupakan masa yang menakutkan, masa transisi, masa stres, “usia yang berbahaya”, “usia canggung”, masa berprestasi, masa evaluasi, usia madya dievaluasi dengan standar ganda, masa sepi, dan usia madya merupakan masa jenuh. Pada tahap usia madya ini penyesuaian diri dengan perubahan fisik pada masa usia madya biasanya sulit, terutama dalam penampilan, fungsi fisiologis dan seksual. Pada periode orang usia lanjut, yang kira-kira mulai terjadi pada usia enam puluh tahun ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang cenderung mengarah ke penyesuaian diri yang buruk dan hidupnya tidak bahagia. Ada beberapa masalah tertentu dari penyesuaian diri dan sosial yang bersifat unik bagi orang usia lanjut, misalnya meningkatnya ketergantungan fisik dan ekonomi pada orang lain dan menjadi korban ketidakmampuannya untuk mempertahankan diri. Pada saat usia lanjut ini banyak hal-hal yang menyebabkan perubahan kemampuan mental, kurangnya rangsangan lingkungan dan kurang motivasi terhadap kesadaran mental yang ada untuk membedakan kondisi yang paling bersifat umum dan yang paling serius.